PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun berbentuk tipis melebar berwarna
hijau dan menghadap ke atas. Daun sangat berperan penting dalam proses fotositesis.
Jumlah daun pada setiap tumbuhan berbeda sesuai dengan lingkungan dan jenis
tumbuhan tersebut.Daun yang hidup di daerah panas (kering) tentu berbeda
jumlah daunnya dengan daun yang hidup di daerah berair (Lawrence, 1958).
Fungsi utama daun adalah membuat
makanan melalui fotosintesis. Hal ini terjadi dalam helaian daun yang tipis.
Pada kebanyakan dikotil, helaian daun menempel pada batang dengan tangkai daun
(petiola). Sistem pembuluh pada
batang meluas sampai ke tangkai daun, dan sebagai tulang daun ke dalam helaian daun
itu sendiri (Kimball, 1991).
Daun merupakan suatu organ tubuh
tumbuhan yang amat penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tumbuhan.Umumnya ada dua tipe daun,yaitu daun dorsivental
atau bifasial dan daun isobilateral disebut juga isolateral atau ekuifaisal (Sebastian,
2008).
Bentuk
daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran
dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk
dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan
memanjang. Bentuk ekstremnya bias meruncing panjang.Seperti pada akar dan
batang,daun terdiri atas sistem jaringan dermal ( yaitu epidermis ) (Lakitan,
1993).
seperti
pada akar dan batang, daun terdiri atas system jaringan dermal (yaitu
epidermis), jaringan pembuluh, dan jaringan dasar (menempati daerah
mesofil).daun umumnya tidak mempunyai pertumbuhan sekunder, kadang-kadang hanya
terdapat sedikit dalam tangkai daun dan dalam tulang daun yang besar, epidermis
pada daun yang besar, epidermis pada daun tetap sebagai system jaringan dermal.
Pada sisik tunas dapat terbentuk periderm (Cutter, 1979).
Tampilan pokok epidermis daun adalah
penataan sel-sel epidermis yang rapat dan kehadiran kutikula dan stomata, hal
itu berhubungan dengan fungsi daun sebagai organ transpirasi dan fotosintesis.
Daun yang memiliki stomata di kedua permukaannya disebut daun amfistomatik,
sedangkan apabila memiliki stomata yang hanya terdapat dipermukaan atas saja
disebut daun epistomatik, dan sebaliknya apabila mempunyai stomata yang hanya
terdapat di permukaan bawah saja disebut daun hipostomatik (Pandey, 1989).
Posisi
stomata sering dianalisis sehubungan dengan adaptasi lingkungan. Stomata sering
dikaitkan dengan habitat yang ketersediaan airnya berlimpah (hidrofitik),
stomata tenggelam dikaitkan dengan habitat yang ketersediaan airnya rendah
(serofitik), didalam stomata juga terdapat proses fotosistem yang berguna untuk
menengkap sinar matahari (Hendrik, 1979).
Tujuan Praktikum
Menentukan
daun lengkap (completus) dan daun tidak lengkap (Incompletus).
Kegunaan Praktikum
Sebagai salah
satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal tes pada tes praktikum dan anatomi
tumbuhan.
TINJAUAN PUSTAKA
Daun (folium) sebagai organus
nutritivum mempunyai fungsi-fungsi antara lain : memungkinkan terjadinya
asimilasi, memungkinkan berlangsungnya respirasi (pernapasan), memungkinkan
berlangsungnya transpirasi. Daun (folium) dibagi menjadi bagian yang lengkap
(folium completum) dan daun dengan bagian yang tidak lengkap (folium
incompletum). Daun lengkap apabila bagian-bagian tertentu pada sehelai daunnya
adalah lengkap, yakni mempunyai pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun
(petiolus) dan lembaran daun (lamina). Sebagian besar tumbuhan ternyata hanya
mempunyai bagian-bagian di atas antara stu sampai dua bagian saja, jadi tidak
lengkap tiga-tiganya, maka tumbuhan itu disebut daun tidak lengkap (folium
incompletum) (Sutedjo, 1989).
Daun umumnya terbagi dua,yaitu Daun yang lengkap dan daun tidak lengkap.
Daun lengkap memiliki upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus),
helaian daun (lamina Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun terbagi beberapa
bagian) (Tjitrosoepomo, 2003).
Daun adalah organ tumbuhan penghasil
utama bahan makanan melalui proses yang kompleks dengan bantuan sinar matahari
yang disebut proses fotosintesis. Seperti halnya akar dan batang, daun terdiri
atas system tiga jaringan yang biasa, akan tetapi jaringan-jaringan itu
termodifikasi agar memungkinkan terjadinya pertukaran gas pada fotosintesis,
yaitu fungsi daun utama. Pada dasarnya daun (lamina) terdiri atas selapis
epidermis pelindung dan satu bagian anyaman jaringan dasar yang dikenal dengan
nama mesofil yang tembus oleh jaringan pembuluh. Mesofil juga ditembus oleh
suatu system yang rumit dari ruang udara antar sel. Walaupun demikian, berbeda
dengan akar dan batang, daun ini merupakan organ yang pertumbuhannya terbatas
(yaitu tumbuh sampai ukuran tertentu, kemudian berhenti (Loveless, 1987).
Daun yang mempunyai helaian daun
(lamina) umumnya menampilkan secara jelas spesialisasinya sebagai struktur
fotosintesis pada laminanya. Seperti akar dan batang. Daun terdiri atas system
kulit, system vaskuler, dan system jaringan dasar. Karena daunumumnya tidak
mengalami pertumbuhan sekunder maka epidermis tetap sebagai penyusun system
kulit (IPTEK, 1979).
Daun adalah organ-organ khusus yang
mempunyai fungsi sebagai tempat proses fotosintesa. Dalam pengertian ini daun
merupakan bagian tanaman yang mempunyai fungsi yang sangat penting, karena
semua fungsi yang lain tergantung kepada daun maupun secara langsung ataupun
tidak langsung. Daun berasal dari promeristem titik tumbuhan batang. Premordia
daun merupakan tonjolan pertama yang membulat atau persegi pada sisi
promeristem. Tonjolan tersebut diawali oleh pembelahan secara antiklinal dan
periklinal pada lapisan luar dari apical meristem (Heddy, 1987).
Fungsi utama daun adalah membuat
makanan melalui fotosintesis. Hal ini terjadi dalam helaian daun yang tipis.
Pada kebanyakan dikotil, helaian daun menempel pada batang dengan tangkai daun
(petiola). Sistem pembuluh pada batang meluas sampai ke tangkai daun, dan
sebagai tulang daun ke dalam helaian daun itu sendiri. Tulang daun itu tidak
hanya mengangkut bahan ke dan dari tetapi juga merupakan kerangka untuk memperkuat
daun (Cutter, 1989).
Daun adalah organ fotosintesis utama
pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga
melakukan fotosintesis.Bentuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya
terdiri dari helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiola) yang menyambungkan
daun dengan buku batang.Matahari adalah salah satu pembantu untuk melakukan fotosintesis (Mitchel,
2003).
Secara morfologi dan anatomi daun
merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Berdasarkan variasi tersebut
maka daun dapat diklasifikasikan sebagai berikut : daun lebar, katafil,
hipsofil, kotiledon. Daun lebar adalah organ utama yang melakukan fotosintesis.
Katafil adalah sisik yang terlihat pada kuncup dan batang dalam tanah dan
berfungsi sebagai pelindung atau penyimpan cadangan makanan. Hipsofil adalah
berbagai tipe daun pelindung yang bergabung dengan bunga dan agaknya berfungsi
sebagai pelindung. Kotiledon adalah daun pertama pada tumbuhan (Zuluhida, 2010).
BAHAN DAN ALAT
Tempat dan Waktu
Di laboratorium Morfologi dan Anatomi, Kampus utama Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara jalan Kapten Muchtar Basri Medan, telah
diadakan praktikum morfologi dan anatomi tumbuhan tentang mengenal mana yang
termasuk daun lengkap (completus) dan daun tidak lengkap (incompletus).
Adapun waktu pelaksaan praktikum dilaksanakan pada hari selasa tanggal 20 Desember
2011 pukul 12.45 s.d 14.15 WIB.
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada
praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan ini adalah: Daun Nangka
(Artocarpus integra), Daun Keladi (Colocassia esculentum), Daun Lalang (Imperata cylindriaca)
Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada
praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan ini adalah: Buku Gambar A4, buku kuis, karet penghapus,
pensil, penggaris
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.
Memakai baju praktikum
2.
Membawa bahan
dan
3.
Membawa alat praktikum;
4. Masing
– masing membawa bahan
5. Menggambar
bahan yang dibawa;
6. Dipelajari
dan di teliti semua bahan praktikum.
HASIL PRAKTIKUM
a. Daun
Nangka (Artocarpus
integra)
Keterangan
:
1.
Tangkai Daun (Petiolus)
2.
Pangkal Daun (Basis folii) = Runcing (Acuminatus)
3.
Ibu Tulang Daun (Custa)
4.
Urat Daun (Vena)
5.
Ujung Daun (Apex folii)
6.
Tepi Daun (Margo folii) = Rata (Integer)
7.
Tulang Daun (Nervatio).
b.Daun keladi (Colocassia esculentum)
Keterangan
:
1.
Pelepah (Vagina)
2.
Tangkai Daun (Petiolus)
3.
Helai Daun (Folium)
4.
Pangkal Daun (Basis folii) = Runcing (Acuminatus)
5.
Ibu Tulang Daun (Custa)
6.
Urat Daun (Vena)
7.
Tepi Daun (Margo folii) = Rata (Integer)
8.
Tulang Daun (Nervatio).
c. Ilalang (Imperata cylindriaca)
Keterangan
:
1.
Pelepah (Vagina)
2.
Ujung Daun (Apex folii)
3.
Tepi Daun (Margo folii)
4.
Ibu Tulang Daun (Custa)
5.
Helai Daun (Folium)
6.
Pangkal Daun (Basis folii) = Runcing (Acuminatus)
7.
Tulang Daun (Nervatio)
KLASIFIKASI TANAMAN
Daun Nangka (Artocarpus integra)
Divisio : Spermathophyta
Class : Dycotyledoneae
Ordo : Artocarpales
Family : Artocarpaceae
Genus : Artocarpus
Species : Artocarpus integra
Daun Keladi (Colocassia
esculentum)
Divisio : Spermathophyta
Class : Monocotiledonae
Ordo : Crolocaes
Family : Colococaceae
Genus : Ccolocassia
Species : Colocassia esculentum
Daun Lalang (Imperata cylindriaca)
Divisio : Spermathophyta
Class : Monocotiledoneae
Ordo : Imperales
Family : Imperaceae
Genus : Imperata
Species : Imperata cylindrica
KESIMPULAN
1. Jadi
dapat kita simpulkan bahwasannya daun merupakan alat yang penting bagi
kelangsungan hidup tumbuhan, sebab disitu terjadi proses fotosintesis yang akan
menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusikan ke
seluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun juga tidak seperti organ
lain pada tumbuhan karena pada umumnya bersifat sementara. Untuk melakukan
fotosintesis doiperlukan sinar matahari dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai
bahan baku,
2. dengan
demikian posisi daun dapat mempengaruhi strukturnya.dari hasil praktikum yang
telah kita lakukan bahwa daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut: Upih
daun atau pelapah daun (vagina), Tangkai daun (petiolus), Helaian daun (lamina)
3. Daun
juga pada umumnya memiliki dua tipe, yaitu;
-
Daun dorsiventral (umumnya pada tumbuhan dikotil)
-
Daun isobilateral (umumnya pada tumbuhan monokotil)
DAFTAR PUSTAKA
Heddy.S, 1987. Biologi
Pertanian. Gadja Mada University Press. Yogyakarta.
Lakitan, 1993. Fungsi daun. Aksara . Bandung.
Kimbal. J, 1991 . Biologi. Erlangga. Jakarta.S
Kimbal. J, 1991 . Biologi. Erlangga. Jakarta.S
Sutedjo, 1969. Biologi.
Erlangga. Jakarta.
IPTEK, 1979. Struktur
daun.Sinar dunia. Semarang.
Sutedjo, 1989. Fotosintesis
tumbuhan. Rineka cipta. Bandung
Loveless, 1987. Organ – organ daun. Rosda. Jakarta
Lawrence, 1958. Anatomi tumbuhan.Bandung. ITB
Sebastian, 2008. Struktur di dalam daun dan sistemnya. Karunika. Jakarta
Pandey, 1989. PlantAnatomy.
First Edition. New Delhi
Hendrik, 1979. Bentuk
dan jaringan daun.Malang. IKIP Malang
Mitchel, 2003. Anatomy
of Fowering Plants. Structure and Development. London
Zulhida.R,
2007. Penuntun praktikum botani umum.
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara. Medan.s
Cutter,
E.G. 1979. Plant Anatomy: Part 1 Cells and Tissues. Second Edition. London:
Languange Book Society and Edward Arnold (Publishers) Ltd.
Cutter,
E.G. 1989. Plant Anatomy: Experiment and Interpretation Part 2 Organs. London:
The English Languange Book Society and Edward Arnold (Publishers) Ltd.
Tjitrosoepomo. G. 2001. Morfologi tumbuhan. Gadjah Mada University Press;
Yogyakarta
Tjitrosoepomo.G. 1999. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press;
Yogyakarta
Terimakasih, sangat bermanfaat!
BalasHapus